Senin, 30 Mei 2011

biru

Saya sedang ingin berkeluh kesah.
Tentang punggung yang sering ngilu, tentang pinggang yang sering nyeri, tentang jempol kaki yang luka dan tidak kunjung sembuh, tentang kepala yang cenat-cenut.

Saya sedang ingin berkeluh kesah dan meratapi nasib.
Tentang rasa bosan yang melanda belakangan ini. Tentang rasa jenuh dengan rutinitas, tentang betapa lelahnya saya menjadi ibu rumah tangga

Saya sedang ingin berkeluh kesah
Tentang capek luar biasa saya menghadapi anak yang super aktif, tentang idealisme saya mengurus anak yang kadang bikin sinting sendiri. Kadang saya ingin menyerah saja..

Tapi, saya tidak boleh berkeluh kesah karena katanya dalam hidup kita harus selalu bersyukur dan melihat orang yang lebih susah dari kita agar kita segera sadar. Percayalah kadang-kadang hal-hal semacam itu sangat menyebalkan.

...

Ah, melihat jagoan saya tidur pulas dengan senyum menyungging dibibirnya seharusnya saya bersyukur memilikinya. Anak yang sangat dirindukan kehadirannya oleh jutaan wanita diluar sana namun belum dikasih.

Seharusnya rasa capek saya, rasa nyeri di punggung dan pinggang dan sejuta keluhan lain karena mengurusnya setimpal dengan rasa cinta dan bahagia saya melihatnya tumbuh sehat, dan pintar.

Ya, tentu saja saya bahagia dan bersyukur memilikinya dan menjadi ibunya. Tapi sebagai manusia biasa yang bisa lelah, capek dan bosan tidak bolehkah saya mngeluh?

Ibu butuh 'ruang'' untuk bernafas anakku. Untuk menikmati dunia ibu sendiri, sebentar saja. Agar setelahnya ibu bisa kembali punya energi positif untuk mu.

1 komentar:

  1. dan saya memimpikan hal yang dikeluhkan jeunglee..ha ha ..life is (somestimes) unfair ya?..:)

    BalasHapus