Kamis, 16 September 2010
Malaikat Kecilku
Sampai saat ini, kadang saia masih belum percaya kalau sekarang sudah menjadi seorang ibu. Tiap menatap makhluk mungil itu, sungguh terasa betapa Allah memang Maha Mendengar dan mengabulkan doa dan harapan2 saia. Si Anak Baik, saia ingin memanggilnya begitu, dari awal hamil dia sampai detik ini, dia bener2 'baik' dan ga terlalu 'ngerepotin' ibunya. Saia masih ingat ketika hamil dulu ga pernah sekalipun ngerasain mual-mual, muntah, ngidam yang aneh2 atau sebangsanya. Masa-masa hamil dia benar-benar bisa saia nikmati, bisa tetap melakukan aktifitas seperti biasa, selera makan bagus, kesehatan juga bagus, ga pernah sakit bahkan sekedar flu sekalipun.
Ketika melahirkan pun juga demikian, walau rada parno juga dengan 'vonis' dokter yang bilang dia kelebihan berat badan dan posisinya yang belum juga turun ke rongga panggul padahal sudah cukup bulan membuat saia agak stress, namun Allah memang Maha Besar tanpa tanda-tanda seperti orang melahirkan pada umumnya ketika saia kontrol seperti biasa ke dokter, tau-taunya setelah di cek sudah pembukaan satu aja dan langsung disuruh tinggal di klinik padahal belum bawa perlengkapan apa-apa.
Saia yang biasanya rada cengeng juga entah kenapa bisa tegar luar biasa ketika ditinggal sendirian dan si Uda pulang ke rumah untuk buka puasa sambil menjemput Mama dan perlengkapan untuk menginap.
Kronologis kelahiran Dafi :
- 10 Agustus jam 5 sore kontrol ke dokter NB, di vonis BB bayi udah 3,8 Kg dan kepala belum masuk ke rongga panggul, dari hasil diagnosanya ada kemungkinan nunggu seminggu lagi kalo blom turun juga terpaksa operasi cesar dan BB bayi makin bertambah bisa aja mencapai 4Kg! Ya, ampyuuunnn siapa yg gak stress?
-11 Agustus setelah sahur pertama bulan puasa, mulai sakit-sakit di perut, baru n yadar kalau sakit2 itu adalah kontraksi. Tiap 20 menit nyeri sampai jam 3 sore.
- Jam 5 sore cek ke dokter NH, tau-taunya udah pembukaan satu aja. Surprise! padahal kami ga ada bawa perlengkapan apa-apa, si Uda langsung booking kamar untuk melahirkan disana.
- Jam setengah 9 malam, pecah ketuban dan udah pembukaan dua, langsung di boyong ke ruang bersalin. kontraksinya makin rapat. Pinggang rasa mau putus karena sakit.
-Jam 10 malam, udah pembukaan 7 aja. Perawat2 yang jagain langsung nelpon Dokter NH buat persalinan.
-Jam setengah 12 malam, Alhamdulillah lahirlah si Dafi. Tangisnya kuenceenngg banget :)
Yang diluar dugaan :
- BB nya hanya 3,4 Kg bukan 3,8 seperti kata Dokter NB
- Si Uda takjub, saia yang biasanya mewek kenapa begitu tenang ketika melahirkan, gak teriak-teriak, nangis dan sebangsanya *mungkin beliau ga tau kalo saya sebenarnya kuat dan tegar keliatannya aja yg cengeng dan lemah ;) *
- 4 jam setelah lahiran udah bisa buka fesbuk, dan ke kamar mandi 8 jam kemudian udah bisa mandi tanpa dibantu walopun musti bawa-bwa tiang infus ;), dan jalan-jalan di kamar
- Mama juga takjub, kok bisa habis melahirkan saia masih tetep segar dan cantik *uhhuuuyy* ;) padahal orang2 yg pernah beliau liat seminggu habis lahiran pun masih pucat pasi ;p
Ah, begitu banyak hal-hal diluar dugaan saia yang terjadi yang mebuat saia tambah yakin kalau Allah memang Maha Baik. Cuma yang agak saia sesali kenapa saia 'terpengaruh' ngasih susu formula buat Dafi. Kenapa saia gak pede buat ngasih asi eksklusif padahal kalau saya yakin sebenarnya bisa. Toh buktinya setelah sebulan dan konsumsinya makin banyak bisa juga Dafi bertahan tanpa susu formula. Syukurlah Dafi gak banyak cincong, ga pke 'bingung puting' segala karena minum susu formula dari dot. Ga banyak pantangan sama seperti emaknya ketika hamil dulu :)
.....
O,ya akhirnya saia mencapai berat ideal saia justru setelah melahirkan. Biasanya BB saia berkisar 47-49 Kg dan dengan tinggi 162 Cm membuat saia terkesan kurus. Nah sekarang BB saia 55 Kg. Saia senang bisa meninggalkan body kurus saia cuma sayangnya semua celana jeans saia satupun ga ada lagi yang muat :D
Thank You Allah telah mengabulkan doa saia, dikasih kehamilan yang nyaman dan tidak menyusahkan, diberi kemudahan dalam melahirkan, dititipkan anak yang mudah2an 'tahan banting' dsbnya. Saia tidak putus berdoa semoga kedepannya Dafi sehat2 terus, ga ada pantangan apa-apa, dan saia juga diberi kesabaran dan keikhlaan untuk membesarkan dan mengurusnya. Amien.
Langganan:
Postingan (Atom)